Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

DPM episode 2276-2280


 Dia berbalik dan mengabaikan Septimus sepenuhnya.  Yang terakhir hanyalah alat.  Dia akan menggunakannya selama dia tetap berguna.  Begitu dia kehilangan kegunaannya, dia akan disingkirkan.

Mata Tuan Cedric tertuju pada halaman-halaman tersisa dari sebuah buku kuno.  Dia kehilangan isi lengkapnya.

"Ethan, itu pasti kamu," kata Mr Cedric.  "Kamu satu-satunya orang yang bisa membaca peta di Manual Teknik Tinju Ekstrim."

Dia bangkit dan menyimpan buku yang rusak itu.  Kemudian, dia mendongak dan menatap langit yang gelap.  Dia punya perasaan bahwa dia terlalu lama.  Jika dia terus berlama-lama, segalanya akan menjadi lebih merepotkan.

"Aku harus mempercepat."

Cahaya gelap melintas di matanya.

Sementara itu, di Greencliff.

Kehidupan Ethan sangat damai baru-baru ini.

Dia sibuk dan memiliki banyak hal untuk diperhatikan.  Tetapi dia telah mengesampingkan semuanya dan meminta orang lain untuk menangani masalah ini.  Dia tidak harus mengurus mereka secara pribadi.

Yang ingin dia lakukan sekarang adalah tetap berada di sisi keluarganya.  Dia merasakan kebahagiaan dan dia belum siap untuk melepaskannya dulu.

Ethan sedang berjongkok di samping ranjang bayi sekarang dan menatap bayinya yang lucu.  Hatinya meleleh saat melihat matanya yang besar dan jernih.

"Kye, bisakah kamu mengatakan Ayah?"  Ethan menarik ringan tangan mungil putrinya dan membujuknya.  "Ayo, katakan 'Ayah'. Katakan 'Ayah'."

"Dia baru berumur satu bulan. Dia tidak bisa bicara," kata Diane putus asa.

Setelah bayinya lahir, Ethan entah bagaimana menjadi seorang anak sendiri.  Dia sama sekali tidak terlihat seperti masa lalunya yang mengintimidasi.

Tidak mungkin bayi semuda itu bisa berbicara atau berkata "Ayah".  Dia pasti bercanda.

"Kapan dia akan belajar berbicara?"

Ethan tidak bisa menunggu hal itu terjadi.  Dia menatap Kye dan sangat berharap dia bisa berbicara sekarang.  Betapa dia berharap dia bisa berjalan dan melingkarkan lengannya di lehernya dan memanggilnya "Ayah".

"Mungkin saat dia sekitar satu."

"Apa?"  Ethan menarik napas dalam-dalam.  "Kurasa perjalanan kita masih panjang."

"Apakah kamu ingin dia tumbuh lebih cepat?"

"Sama sekali tidak."  Ethan menggelengkan kepalanya.  "Bahkan, saya berharap dia meluangkan waktunya."

Hidup adalah perjalanan jarak yang terus tumbuh.  Tidak masalah apakah itu jarak antara satu dan orang tuanya, atau satu dengan anaknya.  Jarak akhirnya akan terus bertambah.

8 comments for "DPM episode 2276-2280"